Ini Perbedaan Toner dan Micellar Water yang Kamu Wajib Tahu

Hi Ladies, bagi Kalian mendengar istilah toner dan micellar water dalam rangkaian skincare pasti sudah tidak asing bukan? Namun tahukah kamu apa perbedaan toner dan micellar water?

Sebagian dari kamu pasti ada yang masih bingung mengenai perbedaan toner dan micellar water serta apa saja fungsi spesifik dari kedua jenis produk ini.

Yuk simak terus pembahasan dalam artikel ini untuk tahu lebih banyak mengenai toner dan micellar water serta fungsi utamanya dalam rangkaian skincare.

Jika kamu baru dalam dunia per-skincare-an dan baru melihat kemasan toner dan micellar water yang secara tampilan testur cairnya cukup mirip, tak heran jika muncul pertanyaan di benakmu “apakah toner dan micellar water sama?”

Jawabannya adalah tentu saja berbeda. Meski secara sekitas tekturnya terlihat sama, namun kedua produk ini memiliki fungsi utama yang sangat berbeda loh, Ladies.

Berikut adalah penjelasan perbedaan face toner dan micellar water:

Face Toner

Secara umum, pengertian istilah toner wajah adalah produk perawatan kulit wajah berbentuk dan bertekstur cair yang kaya akan bahan aktif yang berfungsi untuk merawat kulit, membersihkan, melembabkan, dan mengembalikan pH kulit wajah setelah menggunakan sabun cuci muka.

Berikut adalah kegunaan toner untuk kulit yang lebih sehat:

  1. Membersihkan kulit wajah

Setelah mencuci wajah dengaan sabun, terkadang beberapa kotoran dan minyak ada yang masih tersisa pada permukaan kulit wajah. Oleh sebab itu, peggunaan toner setelah mencuci wajah juga sekaligus berfungsi untuk membersihkan kulit secara lebih maksimal.

  1. Menyeimbangkan pH kulit

Bahan aktif dalam toner memiliki fungsi utama untuk mengembalikan pH kulit setelah mencuci wajah. Pada normalnya, pH kulit wajah manusia berada pada kisaran pH 4,7-5,75 yang artinya cenderung asam. Setelah mencuci wajah dengan sabun yang cenderung basa pH akan sedikit berubah, oleh sebab itu toner berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan pH kulit.

  1. Mencegah jerawat dan membantu mengatasi bekasnya

Macam-macam toner diperkaya dengan berbagai fungs tambahan, dan salah satunya yang paling umum adalah untuk mencegah jerawat dan membantu mengatasi bekas jerawat. Dengan membersihkan kotoran dan minyak yang tersisa dari kulit wajah, maka wajah akan jadi lebih bersih dan risiko munculnya jerawat akan jauh lebih berkurang.

  1. Menyamarkan ukuran pori-pori

Ukuran pori-pori pada wajah bisa disamarkan dengan cara membersihkan wajah dengan maksimal. Tentunya toner bisa membantu untuk menyamarkan pori dan mengencangkan pori sehingga wajah tampak lebh halus dan pori-pori mengecil.

Baca juga: Penyakit kelamin wanita

Micellar Water

Berbeda dengan toner, fungsi micellar water yang paling utama adalah untuk membersihkan kulit. Micellar water diformulasikan khusus untuk mengangka kotoran dan make up sebelum mencuci wajar dengan sabun cuci wajah atau fash wash.

Formula micellar water adalah gabungan antara molekul minyak dan air yang berfungsi untuk membersihkan dan mengangkat make up serta kotoran dan debu yang menempel pada kulit wajah.

Dengan kata lain manfaat micellar water untuk wajah yang utama adalah sebagai produk pembersihan kulit wajah yang paling dasar dan utama. Micellar water diperkaya dengan berbagai bahan aktif yang memiliki fungsi tambahan seperti untuk merawat kulit yang meradang karena jerawat, serta formulasi untuk kulit yang sensitif.

Cara menggunakan micellar water pun berbeda dengan toner. Micellar water digunakan sebelum mencuci wajah atau bahkan sebelum mandi, baik di pagi hari maupun malam setelah selesai beraktivitas seharian. Micellar water diaplikasikan k kulit dengan menggunakan kapas wajah. Kapan ini juga sekaligus berfungsi sebagai eksfoliator untuk mengangkan kotoran dari permukaan wajah.

Nah demikian perbedaan toner dan micellar water yang sebaiknya kamu tahu. Kedua produk ini sangat bermanfaat dan sebaiknya kamu masukkan ke dalam rangkain skincare rutinmu untuk hasil yang lebih bagus.

Bufantacid Obat Untuk Apa? Temukan Jawabannya Di sini!

Apakah kamu merasa bingung obat apa yang harus dikonsumsi saat terkena maag? Kamu tidak sendirian, kok. Banyaknya jenis obat maag kerap membuat orang-orang kebingungan. 

Salah satu obat maag yaitu bufantacid, sering dijadikan solusi untuk mengatasi asam lambung yang lagi kumat. Lantas, apa itu bufantacid? Bagaimana cara mengkonsumsi bufantacid? Temukan jawabannya di bawah ini! 

Bufantacid obat apa? 

Bufantacid adalah obat kelompok antasida yang berfungsi meredakan penyakit asam lambung, baik dari mual-mual dan gejala perut kembung. Obat ini berbentuk tablet yang bisa dikunyah atau suspensi. 

Bufantacid dianjurkan disimpan di tempat kering atau tidak lembab yang berada di bawah suhu 30 derajat celcius. Obat ini juga tidak disarankan di bawah kontak langsung dengan sinar matahari karena bisa menyebabkan kerusakan pada obat. 

Kandungan obat bufantacid 

Bufantacid memiliki tiga kandungan yaitu simetikon, aluminium hidroksida, dan magnesium hidroksida. Kombinasi magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida berguna untuk meredakan penyakit maag dan menetralisir asam lambung. Sedangkan simetikon berfungsi untuk menghilangkan gejala perut kembung. 

Indikasi obat bufantacid

Jika kamu mengalami gejala di bawah ini maka kamu disarankan menggunakan obat bufantacid. Indikasi tersebut meliputi:

  • Mual-mual
  • Perut kembung
  • Rasa terbakar di ulu hati
  • Mulut terasa pahit
  • Batuk kering persisten
  • Kesulitan menelan makanan
  • Tukak lambung
  • Tukak usus

Dosis obat bufantacid

Meskipun bebas diperjualbelikan, kamj tidak boleh sembarangan konsumsi obat ini. Berikut adalah dosis obat bufantacid. 

  • Dewasa: 1-2 tablet, 3-4 kali sehari
  • Anak-anak (usia 6-12 tahun) : setengah hingga satu tablet, 3-4 kali sehari

Efek samping obat bufantacid

Obat ini memiliki efek samping, seperti berikut ini:

  • Konstipasi
  • Diare
  • Muntah
  • Mual
  • Obstruksi usus
  • Perut kembung

Bufantacid untuk ibu hamil tergolong aman karena termasuk obat golongan B. Akan tetapi, obat golongan ini hanya dilakukan pada binatang dan kamu perlu cermat mengkonsumsinya saat hamil. 

Oleh sebab itu, pastikan kamu berkonsultasi pada dokter sebelum minum obat bufantacid, ya. 

Begitu pula bufantacid untuk ibu menyusui. Obat ini tidak mempengaruhi produksi ASI. Namun, kamu harus memperhatikan dosisnya agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Sebaiknya konsultasikan juga dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat bufantacid.